Perkawinan, Cinta, dan Seks

Perkawinan adalah bersatunya dua belahan jiwa tuk membentuk satu keutuhan.
Cinta adalah kekuatan yang membawa dua belahan jiwa ini berkelana menembus ruang dan waktu tuk saling bertemu dan menyatu dalam harmoni.

Mereka bagaikan sebuah gembok dan kuncinya,
pintu kehidupan akan terbuka jika dan hanya jika gembok dan kunci ini menyatu.

Seks adalah Bunga Perkawinan.
Semua orang tau,

bunga apa pun suatu saat pasti kan layu, gugur, lapuk, dan terurai.
Begitu indah saat dia merekah mekar dari kuncupnya,
Tapi,

siapakah yang peduli saat dia layu, gugur dan terurai di tanah nan becek?

Bila seks adalah motivasi sebuah perkawinan,
maka keindahannya tak kan bertahan lama.
Sesungguhnya orang yang demikian tidaklah menginginkan perkawinan.
Tapi yang dia punya hanyalah hasrat pemuasan nafsu
yang dia selubungkan dalam legalitas perkawinan.

Sehingga terjadilah polygami.

Bila perkawinan benar-benar atas dorongan Cinta,
maka dua sejoli ini akan melihat betapa indahnya Bunga Perkawinan yang sesungguhnya.
Jauh lebih indah dari yang pernah mereka bayangkan.
Jauh lebih indah dari yang orang-orang ceritakan padanya.

Bila pada saatnya bunga itu layu,
dua sejoli ini bahkan dapat melihat keindahan nan lebih agung.
indahnya Cinta nan tulus dan murni.


by VijjaM

Belum ada Komentar untuk "Perkawinan, Cinta, dan Seks"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel